Selasa, 17 Juni 2008

Proyek Diskanla Tapsel 'Mengambang' Di Danau Siais


Proyek Diskanla Tapsel 'Mengambang' Di Danau Siais

LIMA paket proyek Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) PemkabTapanuli Selatan 'mengambang' di Danau Siais, Kecamatan Angkola Barat.

Pantauan Waspada di lokasi pinggiran Danau Siais, Sabtu (14/6), bangunan gedung yang dianggarkan pada APBD tahun 2006 dan karena tidak selesai diluncurkan pada tahun anggaran 2007, belum selesai dikerjakan.

Anehnya, pembangunan yang berada dalam satu lokasi itu dipegang oleh lima orang kontraktor. Termasuk pembuatan keramba apung yang kondisinya mulai lapuk namun belum juga diserahterimakan kontraktor dengan Diskanla Pemkab Tapsel.

Berdasar catatan Waspada, pada tahap-tahap awal pembangunannya, Bupati Tapsel Ongku P Hasibuan yang meninjau langsung ke lokasi 'marah besar' melihatnya.

Pasalnya, material konstruksi bangunan tidak sama dengan kontrak kerja. Bahkan bupati memerintahkan agar bangunan yang sudah terpasang dibongkar dan dibuat lagi sesuai kesepakatan yang tertera pada kontrak kerja.

"Pembangunannya harus diawasi dengan cermat dan kesalahan yang lalu jangan terulang lagi. Jika tidak, pembangunannya akan semraut dan kuwalitasnyapun tidak akan bagus," kata Bupati.

Mungkin apa yang dikatakan bupati itu telah terbukti. Entah kenapa pembangunan gedung Diskanla di Danau Siais begitu lambannya meski 'dikeroyok' lima kontraktor sekaligus.

Paket proyek belum semuanya selesai dikerjakan dan di lokasi terlihat pecahan semen, tampak seperti bekas bongkaran lantai dan dinding. Pekerja bangunanpun terlihat sibuk di dalam gedung berlantai dua itu.

Dari lima paket proyek di satu lokasi itu, terlihat dua bangunan dan satu keramba apung telah selesai, namun hingga kini belum diseahterimakan meski kondisinya sudah mulai rusak dan dikelilingi semak.

Mungkin salah satu dari bangunan di pinggir Danau Siais itu direncanakan sebagai kantor pembibitan ikan. Pasalnya, di depan bangunan terdapat kolam yang tak ada airnya dan lantainya mulai rusak.

Di belakang bangunan itu atau di pinggir Danau Siais terdapat keramba apung. Konstruksinya terbuat dari jaring nilon, drum kaleng, besi batangan, papan, yang dirangkai dan diikat dengan tali nilon.

Di tengahnya terdapat jembatan yang menjorok ke danau dan sekaligus tempat pengikatan keramba. Namun meski telah selesai dikerjakan, keramba apung itu belum juga diserahterimakan.

Menurut informasi, telah terjadi masalah pada proyek itu. Seperti keberadaan drum kaleng yang digunakan sebagai tumpuan keramba agar tetap mengapung.

Seharusnya bukan terbuat dari drum kaleng, melainkan fiber glass. Akibat sejumlah masalah dan belum diserahterimakannya proyek itu, keberadaan keramba apung tersebut tampak seperti sia-sia.

Apalagi papannya sudah mulai lapuk dan keramba yang sudah tidak pada posisinya lagi atau mulai bergeser ke tengah akibat tali pengikatnya putus.

Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri Padang Sidimpuan, Ichwan Efendi, SH, yang turut ke lokasi, terlihat geleng kepala menyaksikan kondisi keramba dan bangunan Diskanla Pemkab Tapsel itu.

Ditanya apakah instansinya akan memproses proyek ini sebaga salah satu temuan pelanggaran atau korupsi. Kasi Pidsus mengatakan segera mempelajari karena kondisi dilapangan sudah langsung disaksikannya. (Wsp)

Keterangan Gambar:
KERAMBA: Keramba apung merupakan salah satu paket proyek Diskanla Tapsel yang belum diserahterimakan meski kondisinya mulai rusak. Lima paket proyek Diskanla Tapsel di Danau Siais kondisinya 'mengambang'. (Wsp)

Tidak ada komentar: